CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pengorganisasian


Pengorga
Pengorganisasian adalah tindakan untuk menata kembali bagian – bagian mengikuti satu atau beberapa peraturan. Sesuatu biasanya dikatakan terorganisir ketika segala sesuatu memiliki pengaturan yang tepat tentang penempatannya. Ada juga yang menyebutkan bahwa bisa dikatakan benar - benar terorganisir bila setiap bagian membutuhkan waktu yang sama untuk menemukannya. Dalam konteks pengertian ini, pengorganisasian didefinisikan sebagai penempatan objek berbeda dalam suatu pengaturan logis untuk pencarian termudah.
Organisasi sendiri diartikan sebagai kelompok orang – orang yang mengorganisir beberapa hal khusus seperti masalah politik, keuangan dan lain – lain. Jadi meskipun pengorganisasian bisa dilihat dalam sebuah definisi sederhana, namun bisa juga diartikan sebagai pengorganisasian informasi dunia.
Pengorganisasian adalah kumpulan dari pandangan yang dalam suatu manajemen dilakukan setelah perencanaan. Di dalamnya termasuk bentuk kesepakatan, pengelompokan tugas kedalam suatu bagian, dan kesepakatan tentang otoritas dan alokasi sumber daya di dalam suatu organisasi.
2.3. Perencanaan Dan Pengorganisasian Pelayanan Kesehatan
Institusi pelayanan kesehatan adalah suatu organisasi yang mempunyai tujuan menghasilkan suatu jenis produk yang berbentuk layanan kesehatan. Produk layanan ini ditujukan kepada pelanggan yang mempunyai karakteristik sangat majemuk. Untuk itu institusi pelayanan kesehatan memerlukan suatu manajemen yang cukup kompleks agar produk jasa layanan kesehatan yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan, memuaskan pelanggan dan pada akhirnya juga mencapai semua yang menjadi tujaun awal dari pendirian institusi tersebut.
Perencanaan dan pengorganisasian adalah 2 (dua) langkah penting dalam manajemen, termasuk dalam manajemen pelayanan kesehatan. Pihak manajemen pelayanan kesehatan harus merencanakan berbagai input (masukan) untuk proses pemberian layanan yang baik. Semua input yang ada merupakan sumberdaya utama pelaksanaan proses yang terdiri dari Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak). Perangkat keras yang dimaksud adalah semua material yang dipakai selama proses pemberian layanan baik alat, bangunan atau juga bahan habis pakai. Perangkat lunak dalam suatu institusi pelayanan kesehatan adalah beberapa kesepakatan, aturan, prosedur pelayanan standar (SOP = standard operating procedure) dan lain sebagainya yang menjadi acuan pelaksanaan proses layanan.
Setelah semua sumberdaya direncanakan, institusi pelayanan kesehatan harus mulai memenuhi semua kebutuhan tersebut dan mengatur penempatan dan penggunaannya dengan baik. Inilah yang dimaksud dengan pengorganisasian dalam institusi pelayanan kesehatan. Termasuk di dalamnya adalah pengaturan personel pelaksana dan penanggung jawab pada setiap bagian / unit.
Bila perencanaan yang matang dan pengorganisasian yang baik telah dilakukan, maka intitusi pelayanan bisa mulai melakukan suatu kegiatan layanan kesehatan bagi semua pelanggannya
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi ialah susunan yang agak logis dari bagian-bagian yang salingberhubungan untuk mewujudkan sesuatu keseluruhan yang bulat, sehinggakekuasaan dan pengawasan dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan.

Prinsip-prinsip organisasi menurut Harold Koontz diantaranya:1. Principle of Unity of Objective (prinsip kesatuan tujuan). Dalam organisasiharus ada kesatuan tujuan, organisasi itu akan kacau apabila tidak ada kesatuantujuan. Kesatuan tujuan itu harus merata dari atas sampai ke bawah.2. Prinsiple of efficiency (prinsip hasil guna). Suatu organisasi dalam mencapaitujuannya harus dapat mempergunakan biaya yang sekecil-kecilnya denganpengorbanan yang sedikit-dikitnya.3. Span of management Prinsiple (Prinsip rentangan manajemen). Seseorangterbatas didalam mengurus orang lain, atau memimpin bawahannya. Batas-batastersebut tidak tetap bagi setiap orang tegantung kepada kekomplekan hubunganantara atasan dan bawahan dan kepada kemampuan manajer.Prinsip-prinsip Organisasi menurut G. R. Terry diantaranya :1. The Objective (Tujuan)2. Authority and Responsbility (Wewenang dan Tanggungjawab)3. Delegation and Authority (plimpahan wewenang)4. Assign the personnel (penempatan tenaga kerja)Sentralisasi dan DesentralisasiSebagai akibat adanya pembagian kerja dan pelimpahan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan, maka dalam organisasi itu timbul sentralisasi dandesentralisasi wewenang atau kekuasaan. Sentralisasi penuh daripadawewenang dalam organisasi tidak mungkin dilakukan, karena adanya divisionof work dan delegation of authority. Desentralisasi yang mutlak penuh, jugatidak mungkin dilakukan, karena adanya division of work tidak mungkinmelimpahkan wewenang seluruhnya kepada pembantunya. Apabila terjadipelimpahan wewenang seluruhnya terhadap pembantunya, itu berartipenyerahan wewenang, sehingga wewenang itu berpindah kepada orang laindan tidak bisa ditarik kembali, sentralisasi penuh juga tidak ada, mengingatorganisasi itu sendiri tidak akan ada, karena wewenang dipegang sendiri danpelaksanaan kerja dilakukan sendiri.Jika demikian, maka organisasi yang dimaksud dengan sentralisasi ialah sejauhmana pembagian kerja dan pelimpahan wewenang dilakukan untuk melakukanpekerjaan demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan dengan tanggungjawabkepada menejer yang menjadi pusat kegiatan